Kamis, 30 Desember 2010

Pantai Watu Ulo - Jember



Beberapa waktu yang lalu, tepatnya saat saudara-saudara kita umat Kristiani merayakan damainya Natal, 25 Desember 2010, saya berkesempatan untuk mengunjungi sebuah pantai yang berada di wilayah Jember, Jawa Timur yang bernama Pantai Watu Ulo. Menurut pemahaman saya terhadap Bahasa Jawa (yang masih termasuk level "Dummy" or "Basic", itu pun lebih banyak bahasa Suroboyoan..hehehehe...) Watu Ulo terdiri atas dua kata. Watu yang berarti Batu dan Ulo yang berarti Ular, sekelumit pemikiran sempat muncul di kepala saya, "Batu ular??" kenapa dinamakan seperti itu ya?? Pertanyaan ini terus menggelantung di pikiran saya selama perjalanan selama 1,5 jam dengan mobil yang dimulai dari Jalan Gajah Mada kota Jember. Jalan menuju ke pantai ini melewati kawasan yang hijau dan agak masuk ke dalam, dan saya benar-benar tidak menyangka jalan yang saya lewati ini akan menuju ke pantai. Mungkin terpengaruh mendung dan sedikit rintik hujan, seolah saya merasakan akan memasuki kawasan pegunungan yang sejuk. (Padahal udah jelas-jelas sedang menuju ke arah pantai...saya emang agak GeJe...)

Rabu, 29 Desember 2010

Semoga Ini Menjadi Sebuah Awal Bagi Tim Garuda

Pertandingan Final Piala AFF hari ini sungguh memainkan emosi dan perasaan saya. Apalagi setelah Malaysia berhasil membobol gawang Markus Haris Maulana melalui skema serangan balik yang cepat dengan memanfaatkan celah pertahanan Indonesia yang menguasai ball possesion dan asyik membangun serangan. Gol itu serasa membuat isi perut saya bercampur aduk antara geram, marah, kecewa, benci, pokoknya semua jadi satu. Striker Malaysia bertubuh gempal bernomor 10, Safee ini memang pantas disebut sebagai "striker yang liat", bertubuh gempal tetapi memiliki kecepatan. Pergerakannya hampir selalu membuat lini belakang Indonesia selalu kerepotan.

Pagi, 29 Desember 2010

Hari ini pertandingan leg kedua final piala AFF 2010 melawan Malaysia akan dilaksanakan di Gelora Utama Bung Karno. Begitu banyak spekulasi dan konspirasi yang berkembang tentang Timnas Indonesia yang sedikit banyak akan mempengaruhi pertandingan nanti. Kekalahan 3-O di Bukit Jalil, Malaysia seharusnya memberikan pelajaran yang sangat berharga bagi Tim Garuda kita. Dalam situasi seperti ini, kesiapan mental sepertinya akan sangat menentukan hasil pertandingan nanti.Target untuk menciptakan margin 4 gol bila ingin meraih trofi pertama piala AFF semoga tidak menjadi beban bagi para pemain. Saya percaya, sebenarnya timnas kita tidak kalah kualitas dengan tim Malaysia, hanya saja dalam sepak bola, faktor skill & kualitas tidak selalu menjadi jaminan utama untuk meraih kemenangan.

Semoga Firman Utina, CS dapat menemukan form permainan terbaiknya, mengubah tekanan menjadi hantaman bagi Malaysia, bagaimanapun hasil kemenangan yang diraih dari babak penyisihan sampai final harus tetap kita apresiasi. Dan akhirnya, apapun hasil dari pertandingan nanti, kita harus tetap bangga dan mendukung timnas kita. Semoga di masa depan tim Garuda akan menjadi lebih baik lagi...

Kepakkan Sayapmu Lagi Wahai Garuda....

Kamis, 23 Desember 2010

Andai Boas Ikut Menikmati Sukses Timnas

Bulan Desember 2010 ini seolah menjadi bulan milik timnas. Tentunya akan terasa lebih sempurna lagi kalau Indonesia bisa memetik gelar juara AFF 2010, sudah terlalu lama Tim Garuda mengalami paceklik gelar dalam ajang sepak bola tingkat ASEAN.

Tidak bisa dipungkiri, tangan dingin Alfred Riedl ikut berperan dalam membawa kesuksesan Garuda melangkah ke fase final Piala AFF 2010. Keberaniannya untuk mengatur, menentukan sendiri pemain-pemain yang menurutnya layak memakai kostum dengan lambang garuda di dada tanpa intervensi siapa pun tampaknya membawa hasil yang cukup memuaskan bagi timnas sampai saat ini. Kejeliannya membuat kerja keras pemain-pemain muda semacam Okto dan Irfan Bachdim tidak sia-sia, kira-kira dua pemain itulah yang memperoleh kesempatan emas dan berhasil membuktikan diri dalam era kepelatihan Alfred Riedl.

Sementara dalam benak saya, masih terpaku pada sosok Boas yang akhirnya tidak ikut serta membela timnas. Meskipun dalam hati saya dapat memahami keputusan Alfred Riedl untuk tidak memanggil Boas untuk ikut membela Sang Garuda dalam ajang yang bergengsi ini, namun tetap saja saya tidak bisa mengesampingkan hal-hal yang mungkin bisa terjadi seandainya Boas bisa ikut menikmati Piala AFF ini.


Senin, 06 Desember 2010

DON'T WORRY, BE HAPPY???

Hola, Selamat Tengah Malam di Bali...

Dari perjalanan Sibang-Denpasar tadi, entah kenapa kata-kata yang menjadi judul tulisan ini menjalari pikiran saya. Terdengar sangat sederhana, kira-kira saya terjemahkan sebagai "Jangan Khawatir, Bahagialah (Senanglah)" (kadang saya bingung mencari padanan kata dalam bahasa Indonesia yang paling tepat untuk kata Happy...)

Sesuatu yang pertama terlintas dalam pikiran saya adalah apakah kedua kata itu menggambarkan hubungan sebab akibat, yang mungkin dapat saya artikan secara gampangan, orang yang sering khawatir tidak akan senang (bahagia) atau apakah orang yang tidak khawatir akan berakibat senang (bahagia)??

Beberapa waktu yang lalu, saat menghadapi ujian akhir cawu yang baru saja berakhir awal Desember ini telah membuat saya sedikit banyak paham dengan yang namanya rasa khawatir. Bisakah saya menjawab soal-soalnya? Mampukah saya menyelesaikan ujian tepat waktu? Dan banyak pertanyaan-pertanyaan lain yang terus timbul dalam benak saya yang (mungkin) dapat saya simpulkan berasal dari rasa khawatir itu sendiri. Di saat yang bersamaan pula, saya mendapat kiriman sms, yang bunyinya kira-kira begini "rasa khawatir tidak akan mengubah apa yang akan kamu hadapi besok, yang jelas ia hanya akan mengurangi kedamaianmu hari ini". Kadang hal ini membuat saya bingung, sebenarnya rasa khawatir itu baik apa nggak sih?? Kalau misalnya kita kesampingkan rasa khawatir itu, saya rasa semangat untuk mempersiapkan diri untuk menghadapi ujian terasa tidak akan terlalu dahsyat, paling tidak -rasa khawatir- menggerakkan tubuh ini untuk sekedar membaca bahan ujian yang akan dihadapi, minimal untuk meredakan tekanan -rasa khawatir- itu sendiri.

Tapi lihat apa yang mungkin terjadi kalau saya terlalu khawatir? Belum-belum sudah merasa tidak mampu, selalu terbayang akan hal yang akan dihadapi kemudian sehingga mengganggu persiapan hari ini. Mungkin mental saya malah jatuh digerogoti -rasa khawatir- yang berlebihan, istilah yang cocok mungkin "kalah sebelum berperang". -Rasa khawatir- yang menyebabkan kita bersiap, tapi rasa khawatir pula yang membuat kita lengah dan lalai?

Jadi, menurut saya, "don't worry be happy" itu lebih pada anjuran agar kita bisa me"manage" rasa khawatir dalam diri kita. Bagi yang memiliki rasa khawatir berlebihan, kita dianjurkan untuk selalu ingat bahwa suatu saat kita perlu mengatakan "Hei, just take it easy" pada diri kita sendiri. Suatu saat kita perlu mengesampingkan rasa khawatir berlebihan yang ada dalam diri kita masing-masing, paling tidak kita seharusnya masih bisa menarik napas panjang sambil menjernihkan pikiran saat suatu masalah menimpa kita. Tapi di sisi lain, "don't worry be happy" juga mengingatkan kita agar jangan sampai kita kehilangan rasa khawatir itu sendiri. Menurut saya, tanpa rasa khawatir juga dapat membuat kita menjadi terlena dan akhirnya lalai sehingga membuat masalah yang kita hadapi menjadi semakin pelik. Contoh : Dua minggu sebelum ujian, saya berkata pada diri saya sendiri, "ah,masih 2 minggu,don't worry be happy", kemudian saya terlena, mengandalkan sikap santai untuk menutup kekurangan waktu (yang sudah barang tentu tidak akan tertutupi), sampai akhirnya terucap kata, "astaga, ujian udah besok,tapi saya belum siyap apa pun!!!!!!!"+;;;'#4#@

Kesimpulannya??? Mmmmm....yang bisa saya simpulkan yaitu jagalah "dosis rasa khawatir" dalam diri kita, sehingga rasa khawatir itu dapat menjadi pendorong untuk bergerak ke arah yang lebih baik, jangan sampai ia menjadi beban gerakan kita, terlebih lagi dalam dosis yang sangat berlebihan ia mungkin akan menjadi rasa trauma yang terus membelenggu kita untuk maju.

Setidaknya begitulah menurut saya.....

Nite'....
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

Jumat, 19 November 2010

Harry Potter dan Relikui Kematian

Berbicara tentang film Harry Potter (yang lagi hot2nya premiere hari ini), yang terlintas pertama dalam pikiran saya adalah Hermione..(Lho..??!!!). Seri Buku yang The Deathly Hallows (bener ga tulisannya tuh??) Emang belom saya baca, namun tidak mengurangi antusiasme buat menonton filmnya. Berkat bantuan teman-teman di kampus,yang rela berkorban panas-panasan beli tiket ke Blitz Teras Kota, Serpong (☺ τhαñk Ψσù ☺ very much bro..) akhirnya dapat juga tiket wat nonton seri teranyar film Harpot ini.

Kesan pertama saat saya menonton Seri Relikui Kematian (takut salah eja kalo pake bahasa Inggris..hehehe) ini adalah gelap, sangat terasa kalau film ini menurut saya merupakan seri film Harpot yang paling gelap (belum taw kalo uda nonton yang part II). Yupz, bener sodara-sodara, seri terakhir ini dibagi menjadi dua bagian, Part I yang saya uda tonton ini, sedangkan Part II direncanakan dirilis pada Juli 2011 (lamanya...... T_T). Kenapa saya katakan gelap? Mungkin karena pengaruh Dia-Yang-Tidak-Disebutkan-Namanya itu dan Kebangkitannya, pengaruh akting-akting para pemainnya yang makin beranjak dewasa, ato mungkin karena pengaruh bioskop yang gelap (ini diabaikan saja....). Hal yang sangat saya rasakan adalah, Harry Potter sepertinya sudah naik segmen dari film anak-anak ke rating remaja, dimana di satu sisi generasi penonton yang kira-kira seumuran atau paling gak kisaran umurnya mengikuti kisaran umur Harry Potter sangat menikmati hal ini tapi bagi anak-anak yang masih kecil (belum remaja) sepertinya sangat sangat sangat perlu didampingi dalam menyaksikan film ini. Dari segi efek khusus, terus terang semenjak James Cameron melahirkan Avatar,film-film yang genrenya sejenis dengan Harry Potter ini tampak biasa saja atau kalau boleh saya katakan lebih banyak mengandalkan efek kejutan dan ketegangan yang banyak timbul dari pencahayaan yang sepertinya sengaja dibuat seperti film horror..nah lho.

Tapi jika dilihat dari segi akting para pemain utamanya, -bukan bermaksud menjadi kritikus film- saya lihat mereka semakin banyak diberikan kesempatan untuk mengeksplorasi sisi terdalam dari para tokoh-tokoh utama Harry Potter. Harus diakui, bahwa para pemerannya sudah menjadi remaja semua, sehingga kualitas aktingnya tentu diharapkan mengalami peningkatan, paling tidak mereka tidak mengandalkan wajah imut tanpa bersalah dalam seri Batu Bertuah dan Kamar Rahasia lagi...

Satu hal saja yang saya sesali saat menonton film ini, kenapa saya harus keluar ke toilet saat menjelang ending filmnya...gyaaaaaaa.. Alias saya tidak tahu ending filmnya, balik-balik dari toilet, lampu studio uda menyala terang aja. T_T
Tapi gak apa-apa,yan penting garis-garis besar halauan filmnya uda saya tonton, so, bagi penggemar Harpot, saya rasa film ini cukup menjanjikan (kecuali bayangan imajinasi anda lebih dahsyat dari membaca langsung bukunya...), bagi yang cuma penasaran akan kelanjutan kisah Harry Potter pasti deh jadi gak sabar nunggu part II nya.
Enjoy the movie!!!


Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

Rabu, 10 November 2010

Obama Datang...?!

2 hari belakangan, baik di media cetak, media elektronik, maupun media alam ghaib (ini apaan sih...) ramai-ramai memberitakan kedatangan Mr. President of USA, Barrack Obama. Bukan bermaksud mengecilkan pemberitaan tentang bencana alam yang menimpa saudara-saudara kita di Mentawai, Wasior, dan Merapi. Mari kita mendoakan segala yang terbaik bagi mereka semua dan memohonkan kekuatan bagi para relawan, TNI, PMI, Polisi,Dokter, Dokter Hewan, Tim SAR, dan semua pihak yang ikut membantu para korban bencana di sana, tapi saya menjadi agak tergelitik juga melihat pemberitaan mengenai Mr. Obama ini.

Jumat, 05 November 2010

Saat Malam Tiba...

Bagaimana jika...
tidak ada bencana, tidak ada kesedihan..
tidak ada kegembiraan, tidak ada air mata pun dusta..

Tanpa kebencian, tanpa kemarahan, hanya senyum yang terkembang, dibalut air mata bahagia itu..
Saat semua saling merangkul hati...
Tangan saling tergenggam erat, kepala tertunduk selagi hati bersyukur...

Tak ada caci maki dan sumpah panas serapah, setitikpun tanpa iri hati..
Dendam hanya mengintip dari kejauhan, semakin ragu mendekat. Kaki dan tangan yang tak pernah berhenti bekerja, malam ini akhirnya istirahat juga..

Malam ini...
Oh..basuhlah jiwa kami
Tenangkan hati ini
Dekaplah raga rapuh ini
Kami serahkan semua kepadamu
Wahai lentera masa depan...
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

My Dad's Message

"Jangan pernah menunda terhadap apa yg harus dimulai, dan pasti belum sempurna, teruslah mulai dan belajar serta doa, hasil jadi lebih baik walau belum smpurna."

Terima kasih smsnya pak...

Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

Kamis, 04 November 2010

BLITZ TERASKOTA, SERPONG

Ini pertama kalinya maen ke BSD (Bumi Serpong Damai) a.k.a Serpong. Biasanya lewat sini kalo pas mau ke Bandara Soekarno-Hatta aja. Satu hal yang patut patut diacungi jempol adalah bagaimana kondisi jalan di Serpong ini, mulus banget. Mungkin baru di lapisi lagi aspalnya, tapi dari beberapa tempat yang pernah saya kunjungi di Tangerang, kayanya emang Serpong yang berhak atas penghargaan "The Best Jalan Aspal Award 2010"

Minggu, 31 Oktober 2010

KATAKAN YA!!!


Pada suatu malam minggu, saat tengah termenung di depan televisi sambil menantikan tayangan Liga Inggris, secara tidak sengaja saya pindah channel ke salah satu TV swasta di Indonesia yang sedang menyajikan sebuah acara yang dibawakan oleh Desi Anwar. Dapat saya tangkap kalau dalam acara ini, Desi Anwar melakukan wawancara terhadap tokoh-tokoh yang dikenal secara internasional yang dikupas habis sesuai dengan gaya Desi Anwar yang kita kenal selama ini. Pada edisi acara kali ini, tokoh yang diwawancarai adalah Sir Richard Branson, Pendiri dan Presiden dari Virgin Group. (Terus terang, saya tidak tahu menahu tentang tokoh ini maupun perusahaannya sampai menonton acara Desi Anwar ini...hahahaha).

Sabtu, 30 Oktober 2010

MEMAKNAI HARI KEUANGAN


Senin,Selasa,Rabu,Kamis,Jumat,Sabtu,Minggu--->itu lah nama-nama hari.
Siapa pun tahu itu,namun setiap orang dapat memaknai tiap hari secara berbeda. Banyak orang yang mengidolakan hari Sabtu & Minggu, namun tidak sebanyak orang yang membenci hari Senin (just my own opinion..hehehe). Kenapa bisa terjadi perbedaan seperti itu? Bukankah kita sudah melewati hari Senin puluhan bahkan ratusan kali,begitu pula hari-hari lainnya. Apa yang membuatnya berbeda?

Jumat, 29 Oktober 2010

Pesona Kawah Putih-Ciwidey

Tak terasa Ujian Tengah Cawu III yang terasa makin berat lewatlah sudah. Melalui sebuah perencanaan yang singkat, padat, dan kurang jelas di rumah makan D'cost, akhirnya kita memutuskan untuk refreshing ke Bandung. Dibantu oleh Anton (orangnya aseli Bandung) yang bersedia menjadi guide akhirnya esok paginya kita berangkat ke Bandung.
Dengan Yanda sebagai koordinator transportasi, Anton sebagai koordinator acara, ditambah Bang Abdi sebagai seksi konsumsi (paling gahar kalo uda laper....baru beberapa bab perjalanan udah mengerang-erang "Tonnn..makan Ton..." xixixixixxi) akhirnya perjalanan yang memakan waktu 4 (empat) jam lebih terasa sangat sempurna (lamanya..hehehehe...sorry guys...).