Ingat berdoa saat perjalanan. |
Saya tidak
terlalu suka dengan perjalanan. Terlebih jika perjalanan jauh. Kata sebuah
kutipan, untuk membuka wawasan lebih luas ada dua cara yang dapat dilakukan :
- Pergilah engkau ke tempat-tempat baru’yang belum pernah kau datangi
- Perbanyaklah membaca buku yang belum pernah engkau baca
Entah kutipan
dari mana?! Tapi sudah jelas saya lebih memilih cara yang kedua, kalau semua
hal hanya bergantung pada saya seorang. Tapi dalam beberapa hal, tidak semuanya
ternyata tergantung pada keputusan saya. Itulah uniknya.
Walhasil bepergianlah
saya bersama keluarga, ke sebuah tempat yang sebenarnya bisa kita baca semua
tentang tempat itu di internet. Anak istri sangat bersemangat, untunglah ada
istri, berkat dia anak-anak bisa mengalami pengalaman kutipan nomor 1 di atas.
Kalau sama saya, pasti hanya saya tunjukkan di internet terus suruh mereka
baca. Maaf maksudnya anak pertama saja yang saya suruh baca, anak yang kedua
belum bisa baca.
Bagaimana
perjalanan dan tempat yang dikunjungi? Sepertinya kurang lebih sama dengan
pengalaman orang-orang lain yang mengunjungi tempat itu. Yang baik sebaiknya
memang kita tiru, yang tidak baik mari kita usahakan untuk tidak ditiru. Dan
sepertinya saya memang tidak tertarik untuk membahas ke mana saja kita di
tempat itu dan seperti apa di sana.
Yang bisa
saya katakan tentang perjalanan, untuk ukuran orang yang sebenarnya tidak
terlalu suka melakukan perjalanan, bagian terbaik dari perjalanan adalah saat
kembali pulang. Entah, apakah orang lain merasakan hal yang sama, mungkin saja
bisa berbeda, tapi itu hal yang wajar. Perjalanan pulang seperti mengembalikan
apa yang menjadi hak kita, hak untuk kembali mengalami kenyamanan rumah,
kelegaan bahwa kita akan kembali ke “habitat” kita.
Entah, apakah
ini sesuatu yang normal atau aneh. Bisa jadi normal atau bisa jadi aneh untuk
beberapa orang. Tapi suatu saat, saya akan melakukan perjalanan lagi hanya untuk merasakan bagian
terbaiknya, saat perjalanan kembali pulang.