Kamis, 23 Desember 2010

Andai Boas Ikut Menikmati Sukses Timnas

Bulan Desember 2010 ini seolah menjadi bulan milik timnas. Tentunya akan terasa lebih sempurna lagi kalau Indonesia bisa memetik gelar juara AFF 2010, sudah terlalu lama Tim Garuda mengalami paceklik gelar dalam ajang sepak bola tingkat ASEAN.

Tidak bisa dipungkiri, tangan dingin Alfred Riedl ikut berperan dalam membawa kesuksesan Garuda melangkah ke fase final Piala AFF 2010. Keberaniannya untuk mengatur, menentukan sendiri pemain-pemain yang menurutnya layak memakai kostum dengan lambang garuda di dada tanpa intervensi siapa pun tampaknya membawa hasil yang cukup memuaskan bagi timnas sampai saat ini. Kejeliannya membuat kerja keras pemain-pemain muda semacam Okto dan Irfan Bachdim tidak sia-sia, kira-kira dua pemain itulah yang memperoleh kesempatan emas dan berhasil membuktikan diri dalam era kepelatihan Alfred Riedl.

Sementara dalam benak saya, masih terpaku pada sosok Boas yang akhirnya tidak ikut serta membela timnas. Meskipun dalam hati saya dapat memahami keputusan Alfred Riedl untuk tidak memanggil Boas untuk ikut membela Sang Garuda dalam ajang yang bergengsi ini, namun tetap saja saya tidak bisa mengesampingkan hal-hal yang mungkin bisa terjadi seandainya Boas bisa ikut menikmati Piala AFF ini.



Hal pertama yang terlintas dalam pikiran saya seandainya Boas ikut bermain di timnas adalah, bagaimana formasi timnas dengan adanya Boas? Apakah dia akan menempati posisi Okto sekarang? Ato bergeser ke kanan menempati posisi M. Ridwan sebagai sayap murni yang konsentrasi melakukan penyerangan menyisir sisi kiri pertahanan lawan?? Sejauh apa yang saya pikirkan, seandainya Boas ada di timnas sekarang, mungkin problem kartu kuning yang menimpa Ridwan, Okto, Gonzales, & Bustomi tidak akan menjadi terlalu bermasalah. Seandainya kemungkinan terburuk terjadi dan harus ada yang terkena akumulasi kartu kuning, minimal menurut saya masih ada Boas yang bisa mengisi posisi yang ditinggalkan para pemain-pemain yang terkena kartu kuning tersebut (tentunya dengan asumsi Boas bermain dengan emosi terkendali dan bebas kartu kuning....) Tidak bisa dipungkiri, Alfred Riedl terlihat sangat kecewa dengan kartu kuning yang diterima para pemain (khususnya Ridwan) yang tidak lebih hanya karena terpancing emosi akibat provokasi pemain Philipina yang saat itu sudah dalam posisi ketinggalan. Bagaimanapun, hal ini cuma pemikiran saya.

Dalam benak saya, seandainya ada Boas, saya ingin melihat formasi timnas seperti ini :
1. C. Gonzales sebagai ujung tombak di lini depan;
2. Irfan yang posisinya ditarik sedikit ke belakang Gonzales:
3. Okto di sayap kiri dan Boas bisa mengisi sayap kanan, bisa bergantian dengan Ridwan yang sebenarnya cukup fasih mengisi posisi bek sayap, serta Firman dan Bustomi yang saling bahu membahu di lini tengah.
Sekali lagi, ini cuma sebuah pemikiran saja. Mungkin sedikit terkenang dengan aksi Boas di timnas pada periode-periode sebelumnya.

Ayo Garuda!!!, kepakan sayapmu, terjang Harimau Melaya, sudah saatnya kita bangkit kembali....

Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar