Sabtu, 30 Oktober 2010

MEMAKNAI HARI KEUANGAN


Senin,Selasa,Rabu,Kamis,Jumat,Sabtu,Minggu--->itu lah nama-nama hari.
Siapa pun tahu itu,namun setiap orang dapat memaknai tiap hari secara berbeda. Banyak orang yang mengidolakan hari Sabtu & Minggu, namun tidak sebanyak orang yang membenci hari Senin (just my own opinion..hehehe). Kenapa bisa terjadi perbedaan seperti itu? Bukankah kita sudah melewati hari Senin puluhan bahkan ratusan kali,begitu pula hari-hari lainnya. Apa yang membuatnya berbeda?

Ada yang mengganggap momen yang terjadi dalam hari tersebut yang menjadi pembeda,ada yang mengganggap mood menjadi pembeda, weton, penanggalan baik China, Jawa, Bali atau yang paling hedon ---> Penanggalan Suku Maya, & banyak patokan atau pembeda lain yang digunakan setiap orang untuk memaknai dan membedakan hari yang mereka jalani. Hal ini bukan merupakan suatu anomali, hal ini wajar, mengingat kita masih manusia. Begitulah manusia, memang spesial bahkan terkadang merasa lebih spesial dari manusia yang lainnya-->masih manusiawi kok, asal dalam proporsi yang masih wajar tanpa mencederai hak manusia yang lain.
Satu cara lain yang kita lakukan dalam memaknai suatu hari tertentu adalah mengenang apa yang terjadi pada hari itu. Salah satu hari yang paling berkesan bagi bangsa kita adalah hari saat dimana negara kita tercinta Republik Indonesia akhirnya memiliki mata uang sendiri.
Berikut saya kutip sedikit kisah Oeang Repoeblik Indonesia.
Sumber:Wikipedia http://id.wikipedia.org/wiki/Oeang_Repoeblik_Indonesia sebagai berikut :


Oeang Republik Indonesia atau ORI adalah mata uang pertama yang dimiliki Republik Indonesia setelah merdeka. Pemerintah memandang perlu untuk mengeluarkan uang sendiri yang tidak hanya berfungsi sebagai alat pembayaran yang sah tapi juga sebagai lambang utama negara merdeka.

Resmi beredar pada 30 Oktober 1946, ORI tampil dalam bentuk uang kertaskeris terhunus dan gambar belakang teks undang-undang. ORI ditandatangani Menteri Keuangan saat itu A.A. Maramis. Pada hari itu juga dinyatakan bahwa uang Jepang dan uang Javasche Bank tidak berlaku lagi. ORI pertama dicetak oleh Percetakan bernominal satu sen dengan gambar muka Canisius dengan desain sederhana dengan dua warna dan memakai pengaman serat halus.

Presiden Soekarno menjadi tokoh yang paling sering tampil dalam desain uang kertas ORI dan uang kertas Seri ORI II yang terbit di Jogjakarta pada 1 Januari1947, Seri ORI III di Jogjakarta pada 26 Juli 1947, Seri ORI Baru di Jogjakarta pada 17 Agustus 1949, dan Seri Republik Indonesia Serikat (RIS) di Jakarta pada 1 Januari 1950.

Meski masa peredaran ORI cukup singkat, namun ORI telah diterima di seluruh wilayah Republik Indonesia dan ikut menggelorakan semangat perlawanan terhadap penjajah. Pada Mei 1946, saat suasana di Jakarta genting, maka Pemerintah RI memutuskan untuk melanjutkan pencetakan ORI di daerah pedalaman, seperti di Jogjakarta, Surakarta dan Malang.

Sedikit cerita di atas setidaknya menjelaskan kepada kita (terutama saya :)), bahwa tanggal 30 Oktober dianggap berbeda, keramat, spesial,penuh daya magis (ato apapun istilahnya..hehehe) karena memang terjadi sesuatu yang luar biasa di hari dan tanggal tersebut. Terutama bagi yang mengetahui apa yang terjadi (apalagi ikut mengalami) pada hari dan tanggal tersebut. Oke,mungkin tidak sepenuhnya benar kalau setiap orang di negeri ini menganggap hari ini spesial, mungkin ada yang lebih berkesan dengan perayaan Halloweennya *saya segera mengecek kostum Tuxedo Bertopeng.... namun bagaimanapun juga momen yang terjadi pada tanggal 30 Oktober 1946 ini tidak boleh kita lupakan. Bagaimana sekarang negara kita bisa memiliki mata uang Rupiah yang memudahkan kita dalam bertransaksi, berjaga-jaga, maupun untuk berspekulasi (sesuai Teori Keynes tentang motif memegang uang---> saya ngomong apa sih??), walaupun mata uang kita masi sering mengalami fluktuasi namun setidak-tidaknya kita bangga dapat memiliki mata uang sendiri sebagai sebuah simbol negara yang memiliki kedaulatan, yang memperoleh kemerdekaanya tanpa belas kasih bangsa lain apalagi dari bangsa yang menjajah kita.

Bagi founding father kita, Bapak Ir. Soekarno, mungkin begitu banyak hari-hari yang berbeda dan bermakna dalam hidup beliau, mungkin begitu banyaknya sampai buku sejarah kita pun mungkin tidak cukup untuk menjurnalnya. Mungkin momen hari Keuangan ini hanya salah satu hari yang berbeda dalam gudang hari milik Bung Karno yang sarat makna, mungkin hanya sebuah hari dalam minggu-minggu beliau yang sibuk memimpin negara ini. Tapi hal itu bukanlah yang terpenting, karena yang semakin membuat hari ini bermakna adalah bagaimana hari Keuangan dapat memberi inspirasi dan menjadi salah satu obor pembakar semangat kita untuk melanjutkan perjuangan ke depan yang tampaknya masih jauh dari kata usai ini.

N.B. tanya donk, kalian pake kostum Halloween apaan????---> ga usah direken...

SELAMAT HARI KEUANGAN KE-64
"Kita tingkatkan kualitas Pengelolaan Keuangan dan kekayaan Negara Melalui Sumber Daya Manusia yang Profesional dan Terpercaya"


Tidak ada komentar:

Posting Komentar