Jumat, 19 November 2010

Harry Potter dan Relikui Kematian

Berbicara tentang film Harry Potter (yang lagi hot2nya premiere hari ini), yang terlintas pertama dalam pikiran saya adalah Hermione..(Lho..??!!!). Seri Buku yang The Deathly Hallows (bener ga tulisannya tuh??) Emang belom saya baca, namun tidak mengurangi antusiasme buat menonton filmnya. Berkat bantuan teman-teman di kampus,yang rela berkorban panas-panasan beli tiket ke Blitz Teras Kota, Serpong (☺ τhαñk Ψσù ☺ very much bro..) akhirnya dapat juga tiket wat nonton seri teranyar film Harpot ini.

Kesan pertama saat saya menonton Seri Relikui Kematian (takut salah eja kalo pake bahasa Inggris..hehehe) ini adalah gelap, sangat terasa kalau film ini menurut saya merupakan seri film Harpot yang paling gelap (belum taw kalo uda nonton yang part II). Yupz, bener sodara-sodara, seri terakhir ini dibagi menjadi dua bagian, Part I yang saya uda tonton ini, sedangkan Part II direncanakan dirilis pada Juli 2011 (lamanya...... T_T). Kenapa saya katakan gelap? Mungkin karena pengaruh Dia-Yang-Tidak-Disebutkan-Namanya itu dan Kebangkitannya, pengaruh akting-akting para pemainnya yang makin beranjak dewasa, ato mungkin karena pengaruh bioskop yang gelap (ini diabaikan saja....). Hal yang sangat saya rasakan adalah, Harry Potter sepertinya sudah naik segmen dari film anak-anak ke rating remaja, dimana di satu sisi generasi penonton yang kira-kira seumuran atau paling gak kisaran umurnya mengikuti kisaran umur Harry Potter sangat menikmati hal ini tapi bagi anak-anak yang masih kecil (belum remaja) sepertinya sangat sangat sangat perlu didampingi dalam menyaksikan film ini. Dari segi efek khusus, terus terang semenjak James Cameron melahirkan Avatar,film-film yang genrenya sejenis dengan Harry Potter ini tampak biasa saja atau kalau boleh saya katakan lebih banyak mengandalkan efek kejutan dan ketegangan yang banyak timbul dari pencahayaan yang sepertinya sengaja dibuat seperti film horror..nah lho.

Tapi jika dilihat dari segi akting para pemain utamanya, -bukan bermaksud menjadi kritikus film- saya lihat mereka semakin banyak diberikan kesempatan untuk mengeksplorasi sisi terdalam dari para tokoh-tokoh utama Harry Potter. Harus diakui, bahwa para pemerannya sudah menjadi remaja semua, sehingga kualitas aktingnya tentu diharapkan mengalami peningkatan, paling tidak mereka tidak mengandalkan wajah imut tanpa bersalah dalam seri Batu Bertuah dan Kamar Rahasia lagi...

Satu hal saja yang saya sesali saat menonton film ini, kenapa saya harus keluar ke toilet saat menjelang ending filmnya...gyaaaaaaa.. Alias saya tidak tahu ending filmnya, balik-balik dari toilet, lampu studio uda menyala terang aja. T_T
Tapi gak apa-apa,yan penting garis-garis besar halauan filmnya uda saya tonton, so, bagi penggemar Harpot, saya rasa film ini cukup menjanjikan (kecuali bayangan imajinasi anda lebih dahsyat dari membaca langsung bukunya...), bagi yang cuma penasaran akan kelanjutan kisah Harry Potter pasti deh jadi gak sabar nunggu part II nya.
Enjoy the movie!!!


Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

2 komentar:

  1. yeah, endingnya mengubur dooby pak...

    heran, dulu di batu bertuah, harry lebih imut dari saya. sekarang lebih wayah dari saya, tumbuhnya cepat sekali

    BalasHapus
  2. kebelet pipis boz, panggilan alamm memang tidak bisa ditolak T_T

    itu semua berkat AMINO bung...
    hahahahahaha

    BalasHapus