Kamis, 23 Februari 2012

Problem Duluan Mana Ayam dan Telur

Sebenarnya bukan bahasan secara ilmiah, tapi hanya sebuah analogi realita yang kita hadapi sehari-hari di sekitar kita. Mungkin secara ilmiah dapat ditentukan mana yang lebih dulu antara ayam dengan telur, namun kalau dipandang secara awam sebetulnya analogi ini cocok untuk menggambarkan sesuatu yang sering diperdebatkan. Misal : kota-kota besar di Indonesia umumnya mengalami masalah yang sama dalam menangani kemacetan. Ditengarai volume jumlah kendaraan yang terlalu besar yang tidak diimbangi dengan infrastruktur yang memadai menjadi penyebab utama kemacetan seperti di Jakarta dan Surabaya.
Kemudian muncul diskusi-diskusi tentang bagaimana sieh caranya mengurangi kemacetan itu? Ada yang mengusulkan bagaimana kalau pemerintah membatasi jumlah kendaraan yang beredar di jalanan. How? Misalnya mungkin dengan mengeluarkan aturan pembatasan atau menaikkan pajak untuk kendaraan. Bisa juga dengan himbauan kepada masyarakat untuk lebih memberdayakan kendaraan umum, kurangi penggunaan kendaraan pribadi. Tapi hal ini langsung didebat, mungkin terdengar ironi, di saat pemerintah menghimbau untuk lebih mengutamakan kendaraan umum, sudahkah kendaraan umum atau pun fasilitas pendukungnya memadai? Saya kira juga belum, seperti di Bali khususnya Denpasar, transportasi umum yang dapat dimanfaatkan untuk mobilisasi terasa sangat kurang. Akibatnya apa? Masyarakat tentunya pasti akan tetap lebih memilih untuk menggunakan kendaraan pribadinya daripada memaksa diri untuk memenuhi himbauan pemerintah untuk menggunakan kendaraan umum. Bahkan mungkin walaupun pajak kendaraan dinaikkan, masyarakat tetap memilih memakai kendaraan pribadi daripada bersusah-susah dengan transportasi umum yang dirasa kurang memadai. Maka, makin macetlah kota Denpasar apalagi saat musim liburan.
Jakarta? Pilihan transportasi sangat banyak, tapi kok ya masih macet saja? Ruwet dah kalau di Jakarta. Saya sendiri pernah mencoba naik metromini, kok ngebutnya bikin degdegan ya. Apalagi kalau udah action ikut-ikutan ambil jalur busway berpacu bersama roda dua yang gak kalah ngebutnya, sungguh bikin adrenalin makin terpompa. Kalau naik busway memang jarang, tapi udah lumayanlah, semoga armadanya bisa ditambah terus dan pelayanannya makin meningkat. Ada kebijakan penggunaan mobil 3in1 yang saya rasa tujuannya agar yang punya mobil pribadi "membagi" mobilnya dengan teman/keluarga/penumpang agar lebih efisien sehingga jumlah mobil yang masuk kawasan 3in1 lebih terkendali yang ternyata hanya membuat pemilik mobil lebih memilih menyewa "joki" justru untuk membuat mobilitasnya lebih fleksibel. Jadi, timbullah pertanyaan analogi ayam dan telur tadi, mana seharusnya lebih dahulu, inisiatif pemerintah untuk membangun fasilitas transportasi yang memadai atau aturan pembatasan kendaraan bagi para pengguna misalnya dengan pengenaan pajak kendaraan yang tinggi? Atau dua-duanya harus berjalan bersamaan? Mungkin gak langsung dijalankan bersamaan? Kalau emang bisa jangan-jangan telur dan ayam itu sebenarnya juga ada secara bersamaan. :p
Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone

3 komentar:

  1. alamak dikomenin Cristiano Ronaldo...
    T_T
    terharu..

    @kirana : realita itu kenyataan apa keadaan? hehehe

    BalasHapus