Sabtu, 26 Maret 2011

cerita pagi ini


Baru saja terjaga dari tidur, langsung puter lagu acak aja dari MP3 player tipis ini. Penginnya lanjut tidur lagi, tapi tiba-tiba aja kepikiran sama tugas kampus. Bukan pertama kali ini sieh dapat tugas kampus, cuma tugas kampus yang sekarang ini agak lain dari biasanya. Apakah itu????
Jeng..jeng... kita disuruh untuk membuat perencanaan hidup/karier.....
Awalnya sieh terdengar simple di telinga, cuma setelah coba direka-reka kok susah ya?hehehe... ga gampang ternyata merangkum apa yang ada di pikiran secara tertulis terutama mengenai apa saja tujuan, cita-cita, serta pencapaian yang ingin dicapai sampai 35 tahun ke depan. Apa? 35 tahun ke depan? yupzz coz tugasnya itu menggariskan kita untuk buat perencanaan hidup dari sekarang sampai 35 tahun ke depan atau sampai kira-kira umur 60 tahun nanti. Pak dosen juga mengharapkan tujuan-tujuan yang ingin dicapai itu hendaknya terukur (kuantitatif & kualitatif), misal : kalau udah umur 60 tahun nanti udah punya cucu berapa? istri berapa? (upss...)
Mulailah saya mengkhayal kaya gimana ya kira-kira selama 35 tahun ke depan ini ya??
Sudah pernah sieh melihat contoh tugas yang sudah jadi, keren-keren sieh cuma kok kayaknya agak aneh ya, menggambarkan diri sendiri serta tujuan yang telah dicapai untuk 35 tahun ke depan. Masi terngiang-ngiang sih dengan kata pak dosen, "perencanaan itu adalah setengahnya keberhasilan"...wow..dan beliau bisa menghitungnya secara matematis di papan tulis.
Sementara lagu Save Yourself, I'll Hold Them Back-MCR masih terputer di telinga, kadang-kadang mata ne merem lagi depan laptop, sepertinya saya menemukan satu permasalahan yang membuat tugas ini jadi gampang-gampang susah. "Terukur", sepertinya ini kata kuncinya, bagaimana saya dapat menentukan tujuan yang ingin dicapai selama 35 tahun ke depan supaya tidak menjadi terlalu mengada-ngada dan tidak juga terdengar terlalu pesimis dalam hidup..hehehehe (gini-gini pengen juga jadi orang yang optimis ngejalanin hidup,,,,cieeehh). Kira-kira bisa kita capai namun masih layak untuk diimpikan, gitu kali ya batasan "terukur" itu ya?
Sumpah malu juga nih, kalo tugasnya udah jadi trus dibaca-baca gitu ama orang lain. Sekalipun kita punya rencana, sepertinya lebih ideal kalo rencana itu hanya kita & orang-orang terdekat yang tahu.
Tapi tugas tetaplah tugas...



Tidak ada komentar:

Posting Komentar