Minggu, 31 Oktober 2010

KATAKAN YA!!!


Pada suatu malam minggu, saat tengah termenung di depan televisi sambil menantikan tayangan Liga Inggris, secara tidak sengaja saya pindah channel ke salah satu TV swasta di Indonesia yang sedang menyajikan sebuah acara yang dibawakan oleh Desi Anwar. Dapat saya tangkap kalau dalam acara ini, Desi Anwar melakukan wawancara terhadap tokoh-tokoh yang dikenal secara internasional yang dikupas habis sesuai dengan gaya Desi Anwar yang kita kenal selama ini. Pada edisi acara kali ini, tokoh yang diwawancarai adalah Sir Richard Branson, Pendiri dan Presiden dari Virgin Group. (Terus terang, saya tidak tahu menahu tentang tokoh ini maupun perusahaannya sampai menonton acara Desi Anwar ini...hahahaha).

Saya yang bagai katak dalam tempurung ini sedikit terhenyak menyaksikan bagaimana isi wawancara Desi Anwar terhadap Sir Richard, beliau adalah seorang milyuner dan industrialis berkebanggaan Inggris (dalam pikiran saya, seorang milyuner adalah pribadi yang sangat serius dan hati-hati serta cenderung klimis, flamboyan, dan berambut licin----> seperti gambaran penjudi dalam film God of Gambler...hehehehehe). Tapi gambaran seorang milyuner bergelar Sir ini sangat mengejutkan saya, umurnya sekitar 60 tahunan, rambut gondrong pirang agak berantakan, mengaku masih suka berpesta di club dan selalu murah senyum. Beliau tampak hangat dan sangat menikmati sesi wawancara yang dijalaninya, figur beliau tidak tampak seperti seorang presiden dari sebuah group yang memiliki 350 perusahaan di berbagai belahan dunia. Namun sekali lagi pepatah yang mengatakan, 'jangan menilai sebuah buku dari covernya' kembali terbukti. Dari isi wawancara yang beliau lakukan, saya mendapat fakta-fakta menarik tentang Sir Richard Branson yang sedikit banyak dapat saya rangkum sebagai berikut :
  • Sir Richard tidak terlalu menonjol dalam pelajaran di sekolah terutama Matematika (terkait hitungan, bahkan beliau mengakui bahwa dirinya adalah seorang penderita disleksia---> semacam kelainan yang menyebabkan penderitanya sulit menulis ataupun membaca kata secara benar. Menurut wikipedia, disleksia adalah sebuah kondisi ketidakmampuan belajar pada seseorang yang disebabkan oleh kesulitan pada orang tersebut dalam melakukan aktivitas membaca dan menulis );
  • Memulai usaha pertamanya pada umur 15 tahun dengan membuat majalah dengan nama STUDENT;
  • Pribadi yang sangat sangat ramah, terbuka, dan murah senyum. Ketika ditanya, kenapa anda selalu tersenyum dan terlihat gembira oleh Desi Anwar, beliau menjawab dengan enteng "bagaimana seorang pemimpin, maka begitu pula anak buahnya". Beliau ingin anak buahnya selalu tersenyum dan gembira dalam menjalankan pekerjaannya, tersenyum dan gembira benar-benar dari lubuk hati yang terdalam menjadi filosofi beliau dalam menjalankan kepemimpinannya;
  • Sir Richard, hampir tidak pernah marah. Believe it or not, menurut beliau marah adalah salah satu bentuk pemborosan yang tidak berguna;
  • Ketika ditanya apakah pernah gagal dalam hidup atau bisnisnya, beliau menjawab "Tentu saja pernah. Seseorang tidak bisa disebut sebagai entreprenaur sejati tanpa sekali pun mengalami kegagalan dalam usahanya." Beliau membeberkan bagaimana kegagalan Virgin Cola (merek minuman Coke perusahaannya) yang kalah telak dengan Coca Cola bahkan di Inggris yang notabene wilayah utama bisnis beliau. Di sini, saya sangat salut melihat bagaimana cara Sir Richard menceritakan kegagalannya, tertawa lepas dan senyum selalu menghiasi wajah beliau walaupun bercerita tentang kegagalannya, sedikitpun tidak tampak penyesalan maupun kekecewaan tergambar dari wajah maupun perkataannya;
  • Sir Richard sangat menggemari kegiatan petualangan. Beliau pernah tercatat rekor dunia saat melintasi Samudera Atlantik dengan mengendarai balon udara. Bagaimana beliau menjelaskan hal ini? Dengan entengnya menjawab, bahwa dia selalu merasa tertantang bahkan terhadap dirinya sendiri. Bukan berarti tidak menghargai hidup (sebagian besar petualangannya beresiko kehilangan nyawa), tapi inilah cara beliau menikmati hidup. Walaupun tidak menganggapnya sebagai bentuk promosi, beliau mungkin lebih dikenal dibandingkan dengan perusahaannya sendiri akibat petualangan-petualangan yang telah dilakukannya. Menurut beliau, sepanjang hidup manusia akan terus bekerja, untuk itu bekerja haruslah menjadi suatu kegiatan yang mengembirakan untuk dijalani;
  • Saat ini, Virgin Group adalah perusahaan yang memiliki ambisi untuk menjadi perusahaan yang memfasilitasi wisata maupun perjalanan ke luar angkasa. Komitmen ini ditunjukkan dengan menciptakan pesawat yang mampu mencapai orbit planet Bumi, dan membangun sebuah landasan penerbangan di New Mexico, bahkan Virgin Group memiliki rencana untuk membangun sebuah hotel di orbit Bulan;
  • Di samping semua hal di atas, ada satu perkataan beliau yang selalu terngiang-ngiang dalam pikiran saya. "Lebih banyaklah mengatakan ya daripada tidak dalam hidup anda karena hal itu terbukti membuat saya lebih kaya", Sir Richard mengatakan hal ini sambil tertawa lepas saat Desi bertanya "Apa rahasia di balik kesuksesan anda?". Kata-kata Sir Richard ini tentunya bukan bermaksud sombong atau bangga, pernyataan ini benar-benar merupakan sebuah ringkasan perjalanan apa yang telah beliau lewati untuk mencapai posisi seperti saat ini.
Sebenarnya masih banyak fakta-fakta tentang beliau yang terungkap dalam sesi wawancara ini, namun beberapa poin yang saya sebutkan di atas yang paling berkesan dan terus memenuhi pikiran saya, terutama poin yang terakhir. Khusus mengenai poin yang terakhir ini, saya segera teringat dengan sebuah film garapan sutradara Peyton Reed yang dibintangi Jim Carrey (my favourite comedian ever) pada tahun 2008 yang berjudul Yes Man. Sebuah film komedi yang sarat akan pesan-pesan dalam kehidupan namun tidak terkesan menggurui, dalam film ini diceritakan bagaimana kehidupan Carl Allen (diperankan oleh Jim Carrey) seorang pegawai bank yang hidupnya penuh dengan suatu hal yang saya sebut 'aura negatif', pekerjaan terasa mandeg, membosankan dengan karir yang sepertinya tidak akan berkembang, perceraian dan banyak hal-hal lain yang menambah sisi negatif kehidupan Carl. Namun semua ini berubah setelah Carl mengikuti sebuah seminar (lebih kepada sebuah acara motivasi) untuk selalu mengatakan Ya dalam setiap tantangan dan kesempatan dalam hidup. Semenjak itulah hidup Carl berubah, dia selalu mengatakan ya pada setiap momen, setiap pertanyaan, setiap tawaran, setiap permintaan tolong, pokoknya pada setiap kesempatan dan apa yang terjadi? Hidupnya terasa lebih hidup, tidak peduli bagaimana pun susahnya akibat dari setiap ya yang ia nyatakan pada setiap kesempatan yang didapatnya. Perlahan tapi pasti, hidup Carl menjadi makin positif dan terasa lebih menarik dibumbui dengan aksi-aksi komedi kocak khas ala Jim Carrey. Konflik yang terjadi dalam cerita film ini terjadi saat dimana Carl mulai membabi buta dengan filosofi Ya dalam hidupnya sehingga hampir membuatnya kehilangan Allison (wanita yang dicintai oleh Carl).

Yang dapat saya katakan bahwa Sir Richard Branson adalah contoh nyata dari filosofi katakan ya seperti yang digambarkan dalam film Yes Man. Sir Richard selalu menjawab ya pada tantangan dalam hidupnya, selalu berusaha dan berjuang pada setiap kata ya yang telah terucap olehnya. Filosofi Ya terbukti telah membawa Sir Richard mencapai hal yang telah dicapainya sampai dengan saat ini. Mungkin keadaan akan jadi berbeda jika beliau tidak berkata Ya saat memutuskan untuk memulai membuka usaha pada umur yang relatif sangat muda, 15 tahun, atau mungkin keadaan menjadi akan sangat berbeda apabila beliau tidak pernah mengalami kegagalan. Beliau juga tidak pernah menutupi segala akibat buruk atau kegagalan yang disebabkan oleh kata Ya ini, sangat jarang kita menemui orang yang bisa menerima kegagalan dengan cara yang sangat elegan. Bahkan tak segan menertawakan diri sendiri atas sebuah kegagalan, namun tetap meresapi pelajaran berharga yang diperoleh dari kegagalan yang dialaminya. Hal yang terbaik yang dapat kita ambil dari sebuah kegagalan adalah pelajaran berharga yang membantu kita untuk tidak membuat kesalahan yang sama di kemudian hari.

Pelajaran yang dapat saya petik adalah jangan takut untuk berkata ya terhadap setiap kesempatan yang datang dalam hidup ini. Tentunya bukan hanya berkata ya tetapi setelah itu hanya terdiam tanpa melakukan apa-apa, tapi berkata ya dan benar-benar beraksi dalam menjawab setiap tantangan hidup yang kita terima. Hal yang tidak kalah penting yaitu filosofi ya ini jangan diterapkan tanpa hati dan logika, sangat penting untuk menjawab setiap tantangan namun kita harus tetap berpegang pada hati dan pikiran dalam berkata ya untuk tantangan dalam hidup. Contoh : jika ada seseorang menantang saya untuk merampok bank untuk menjadi kaya, ato tiba-tiba George Clooney & Brad Pitt mengajak saya membobol kasino (Ocean Eleven banget..hahahaha) dan siapapun tahu ajakan mereka akan sangat menantang, tapi saya tidak berharap ataupun berpikir untuk berkata ya pada tantangan seperti ini. Tapi semua pada akhirnya akan kembali pada pribadi masing-masing, hal ini mutlak adalah sebuah pilihan, dan setiap pribadi berhak untuk memilih yang terbaik bagi dirinya sendiri maupun orang-orang yang dicintainya. Yang membedakan mungkin bagaimana setiap pribadi itu menghadapi tantangan, kesuksesan, dan kegagalan dalam hidupnya.


4 komentar:

  1. sip... jangan2 dia terinspirasi film yes men... haha

    btw bli, di setting comment, ijinkan donk anonymous n name n url, biar bisa tukar2 link, hehe

    singgah juga ke: http://DewaCakrabuana.blogspot.com

    BalasHapus
  2. udah singgah tiang di http://DewaCakrabuana.blogspot.com

    keren banget blognya..mantap..mohon bimbingannya ya...hehehe

    BalasHapus
  3. hadeuh, bayu rupanya bercita-cita jadi entrepreneur ya??

    BalasHapus
  4. hehehehe....
    mecoba menginspirasi diri sendiri aja jun...

    BalasHapus