Minggu, 28 November 2021

Bunga Pukul Empat


Bunga pukul empat, yang selalu mekar di sore hari tepat pukul 4. Tiada pernah terlambat atau mendahului pukul 4. Mahkotanya berwarna merah pucat, daunnya hijau enggan antara cerah dan suram, akarnya seolah berjinjit di dalam tanah. 

Si bunga pukul empat, kuncup kembali setelah pukul empat. Tertunduk seolah layu tapi batangnya tetap tegak, untuk menunggu pukul empat sore di esok hari. 

Sore itu saat pukul 4, aku tertegun memandang mekarnya si bunga pukul empat, mahkotanya tampak merekah, daunnya menghijau ranum layaknya daun bunga mawar yang tidak berduri. Batangnya yang tampak ringkih namun melentur mengikuti angin sore dari arah barat daya. Ingin rasanya kupetik setangkai bunga pukul empat, namun aku takut tidak akan ada lagi yang mengingatkanku pukul empat untuk hari esok dan seterusnya. 



-Megamendung, Nopember 2021-

Minggu, 21 November 2021

Gerimis Malam



Malam itu tiga orang pria berjalan bersama menyusuri jalan setapak yang gelap ditemani gerimis yang enggan mereda. Pria pertama tampak marah tanpa henti bersungut-sungut mengutuki hujan gerimis yang membasahi sekujur tubuhnya. Pria kedua terlihat sedih karena teringat akan istrinya yang meninggalkannya dengan pria lain. Pria ketiga hanya tersenyum, merayakan perjalanannya saat malam gerimis dengan ditemani dua sahabat terbaiknya.