tag:blogger.com,1999:blog-4401521531951583552.post4346976671048125596..comments2014-09-15T22:03:24.152+07:00Comments on Bagi Cerita: Jalan Beraspal Tanpa Bangkai Hewan LiarBayu Wraspatihttp://www.blogger.com/profile/17279563136993904727noreply@blogger.comBlogger2125tag:blogger.com,1999:blog-4401521531951583552.post-23988918856172742472011-02-12T10:02:42.344+07:002011-02-12T10:02:42.344+07:00atau mungkin mereka sebenarnya gak butuh internet ...atau mungkin mereka sebenarnya gak butuh internet ya? mereka memiliki sesuatu yang lebih canggih dari internet untuk saling berkomunikasi melewati batas kemampuan komunikasi manusia. Mereka bisa bahasa alam, ditunjukkan oleh kepekaan terhadap cuaca, naluri yang tajam akan sesuatu yang mengancam. (Mereka ga perlu cari info ke Badan Meteorologi dan Geofisika untuk tahu adanya perubahan cuaca dan iklim)<br />Mereka tidak perlu Piagam Hak Asasi karena mereka tidak butuh dokumen untuk mensahkan hak hidup mereka, mereka bebas atas nama kehendak alam.<br />Binatang dan alam terus saling berkomunikasi. Dan sepertinya tidak semua manusia bisa ikut terlibat dalam komunikasi mereka. Mungkin kata komunikasi itu sendiri masih terlalu terbatas untuk menggambarkan hubungan alam itu sendiri dengan para penghuninya....Bayu Wraspatihttps://www.blogger.com/profile/17279563136993904727noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4401521531951583552.post-8963361750635102882011-02-12T00:29:51.286+07:002011-02-12T00:29:51.286+07:00mungkin berkurangnya bangkai hewan di jalan raya k...mungkin berkurangnya bangkai hewan di jalan raya krn internet sudah merambah tidak hanya di kalangan manuisa,...tp juga hewan.jd mereka jarang keluar , mungkin asyik fesbukan...chatting dngan sesama spesiesnya untuk membicarakan efek domino krisis perubahan iklim global (sama seperti krisis keuangan global mengakibatkan efek domino bagi semua sisi kehidupan manusia)<br />dan mereka juga sudah semakin berkembang pengetahuan lalu lintasnya, dan mengetahui hak-haknya di jalan raya.sebagai korban dari pencatutan nama yang dilakukan manusia terhadap namanya ,si Zebra tentu punya hak untuk menuntut kesamaan hak bagi para hewan, khususnya spesies kuda lumping..eh,maaf...kuda zebra untuk menyeberang di jalan dengan aman.apalagi dari dulu si Zebra tidak pernah mendapat royalti dari penggunaan namanya untuk dipakai sebagai nama rambu2 jalan.dari segi hukum, kelemahan mereka untuk menuntut kesamaan hak, seperti yang tercantum dalam Piagam Hak Asasi Manusia se_Dunia yang diperingati tiap tanggal 10 Desember,membuat mereka perlu mendudukkan wakilnya dalam kursi senator di negara adidaya amerika serikat. namanya adalah Beast,salah seorang anak asuh Dr. Xavier....mungkin ini saatnya bagi manusia untuk hidup rukun dengan sesama manusia (agar tidak terjadi kejadian seperti di Temanggung), tp juga dngn sesama mahluk cioptaan Tuhan yang lain...yaitu dengan Hewan (seperti persahabatan Tarzan dan Cheetah, Dr Doolitle dan pasien hewannya)...bahkan hidup yang selaras anatara manusia dengan tumbuhan (seperti Poison Ivy dalam film Batman Forever, LUcy dalam film Narnia)...entah kapan itu akan bisa berwujud....tp yang pasti kehidupan yang selaras itu akan datang, kalau tidak dalam dunia nyata, itu bisa kita imajinasikan lebih dulu (kata John Lenon dalam lagunya yg berjudul "Imagine").....Anonymousnoreply@blogger.com