Senin, 15 September 2014

Carita de Angel (Di Maria)

gambar dari squawka

Ketika MU memutuskan menebus seorang pemain yang kebintangannya terlalu "biasa" saja diantara bintang-bintang yang ada di sebuah tim dengan julukan Los Galacticos ada beberapa komentar-komentar yang mengiringi "penebusan" itu. Ada yang mengatakan harga yang harus ditebus MU terlalu mahal, pemain sekaliber Cesc Fabregas dengan skill yang katanya lebih komplet saja ditebus Chelsea dengan harga jauh lebih murah. Belum lagi bila dibandingkan dengan striker "majikannya" Cesc, pak Diego Costa. Striker yang lagi panas-panasnya di ajang BPL. Sudah cetak 6 gol dari 4 gameweek yang mungkin sampai sekarang membuat Torres bermimpi buruk di Italia sana. Tidak ketinggalan dengan Cesc, yang seperti pelayan setia melayani "nafsu bejat" Costa untuk mencetak gol dengan mencetak assist-nya yang keenam pada gameweek keempat kemarin.
Kalau masalah harga, hal apa lagi sih yang bisa "ditawarkan" MU? MU sudah tidak bisa menawarkan kompetisi kasta tertinggi di Eropa untuk pemain sekelas Di Maria, opsi untuk menjadi pemain pilihan utama pasti sudah jadi miliknya melihat saingan terberatnya adalah Ashley Young. Iya, saya ketik lagi Ashley Young, pemain yang sempat "bersinar" saat preseason yang dulu itu. Serasa dulu banget preseason-nya.. hehehe.
Harga tinggi serta gaji, hanya hal itu yang dapat ditawarkan MU, mumpung penjualan kaus tim lagi untung besar, termasuk untuk pemain pinjaman dari Monaco yang katanya ketika disebut namanya sudah membuat  para pemain belakang merinding El Tigre - Radamel Falcao.
Cerita berlanjut ketika MU dijamu oleh Burnley, saat Di Maria menjalani debutnya membela setan merah. Iya, tidak salah ketik, seorang Angel (malaikat) yang akhirnya memilih membela Setan, cie cie. Saat itu memang dia terlihat bersinar sendiri, namun belum mampu berbuat banyak, masih perlu beradaptasi, tapi kelihatan sekali levelnya berada di atas Ashely Young, pemain yang masih kita tunggu pembuktiannya.
Saat itu banyak yang meragukan si malaikat kurus bertato itu.
Ketika menjalani debut pertandingan home-nya, Di Maria sudah tidak seperti seorang malaikat lagi. Permainannya kesetanan yang diawali dengan tendangan bebasnya yang mengelabui kiper QPR, tim yang sekarang oleh our former #5, Rio Ferdinand himself. Kelihatannya seperti kebetulan, tapi menit-menit berikutnya membuktikan Di Maria memang lagi kesurupan. Seapertinya dia diplot di tengah, tapi pergerakannya di sisi kiri selalu membuat lini belakang QPR deg deg serrr. Operan ajaibnya ke Rooney menjadi awal gol dari Ander Herrera, ditutup assist-nya kepada Juan Mata. Old Trafford pun bergemuruh, kemarin dini hari (WITA) MU mampu menang melawan QPR 4-0.
QPR bukan Chelsea, City, Arsenal, atau Liverpool. Para pemainnya kurang melakukan pressing ketat pada para pemain MU sehingga mereka bisa bernafas lega. Tapi tidak apa-apalah, kalau lawan QPR aja masih susah bagaimana mau berhadapan dengan Top 5 nya Liga Primer Inggris coba?

Sementara nun di Spanyol sana. Real Madrid dikandaskan 1-2 oleh Atletico. Apa mungkin sikap Cristiano Ronaldo yang katanya menentang pindahnya Di Maria itu benar? Bahwa Real Madrid sebenarnya masih membutuhkan malaikat kecilnya yang selalu meliuk liuk mengejar bola tanpa kenal lelah itu.... cuma rumput bergoyang yang tahu.

MU = Manchester United
QPR = Queen Park Ranger
Ashley Young = pemain MU yang.... ah sudahlah