Rabu, 14 Desember 2011

Hati Stereo


Penggambaran hati yang 'unik'
Kalo saja hati bisa stereo ya..hehehehe
Video musik favorit... Setidaknya akhir tahun ini.. :)
enjoy it

Jumat, 02 Desember 2011

Nopember Dalam Suka dan Duka

sumber foto
Oke, mungkin pemilihan judul posting ini kayanya sensi banget, terdengar agak puitis namun bagi saya begitulah adanya. Mengutip dari buku Setenang Pepohonan Selembut Rerumputan karya Gede Prama "Semua pengalaman kehidupan serupa awan di langit pencerahan.Kesenangan serupa dengan awan putih, kesedihan mirip dengan awan hitam. Awan hitam tidak membuat langit jadi hitam, awan putih  tidak membuat langit jadi putih. Apa pun yang terjadi, langit tetap biru luas tidak terbatas." Kutipan ini sangat mudah dibaca, tapi susah sekali dimengerti apalagi dilaksanakan.Bagaimana kita bisa menolak kesedihan, bagaimana bisa kita mengejar kebahagiaan. Pengalaman di bulan Nopember ini sungguh menggambarkan bahwa suka dan duka itu akan selalu bergantian datang mendatangi kita, tidak bisa kita pesan, tidak juga bisa kita tolak.
Suka dalam bulan Nopember kemarin tentunya dengan lahirnya putri kami dengan selamat walaupun harus melalui operasi  pukul 07.25 WIB tanggal 21 Nopember 2011. Benar-benar suatu pengalaman yang luar biasa, kelahiran yang sangat kami nantikan. Kami semua bahagia, saya bahagia, istri bahagia, keluarga bahagia dan saya harap semua orang juga bahagia. Kelahiran ini sebagaimana awan putih dalam langit biru dalam kutipan dari Gede Prama di atas, sungguh indah dan menyejukkan.

***

Awan putih dalam langit biru kami ternyata tidak sendirian, awan hitam pasti akan menyertai baik sebelum ataupun sesudahnya bahkan bisa saja bersamaan. Tepat pada tanggal 13 Nopember 2011, 8 hari sebelum kelahiran anak kami, awan hitam itu datang, kabar mengejutkan saya terima dari Bali, di hari Minggu itu ayah mertua saya harus kembali ke pada-Nya. Sangat mengejutkan, mendadak semua terasa gelap dan berat, suram. Waktu itu kebingungan langsung menyergap pikiran ini, waktu kelahiran anak kami sudah dekat, perkiraan tanggalnya menurut dokter adalah 18 Nopember 2011, apa mungkin saya menyampaikan kabar ini kepada istri saya?
Akhirnya melalui kesepakatan kami sekeluarga, akhirnya kami menahan dahulu kabar ini pada istri saya, lingkaran informasi dijaga dulu mengingat kondisi kandungan istri, semua keluarga tidak ingin terjadi sesuatu pada janin seandainya kabar ini diketahui oleh ibunya. Apa yang dirasakan oleh seorang calon ibu pasti dirasakan oleh janin dalam kandungannya. Keluarga berencana akan memberitahukan kabar ini kepada istri minimal beberapa hari setelah bayi kami lahir. Bagaimana caranya? Kami pun belum tahu.... "Ini benar-benar awan hitam yang sangat besar dan gelap gulita, Pak Gede Prama", gumamku dalam hati.


***

Bayi kami lahir, perempuan, kata dokter kondisinya normal, saya sangat bersyukur, istri juga terlihat sangat lega. Baginya, rasa sakit yang dia rasakan selama mengandung sudah terbayar. LUNAS. Kami ambil kata "Nandhita" sebagai salah satu nama anak kami, artinya "Kebahagiaan". Rasa bahagialah yang pertama kali meliputi kami ketika dia lahir ke dunia. Orang tua kami sangat gembira. Di sisi lain, kami khususnya saya, dibalik segala kebahagiaan itu tersimpan kesedihan dan kebingungan. Selanjutnya bagaimana kami akan menyampaikan kabar kepergian ayah istri saya itu? Terasa sesak juga, anak kami adalah cucu pertama beliau.
Tuhan ternyata berkehendak lain, di tengah keraguan kami semua menentukan waktu dan cara untuk pemberitahuan kabar ini, Beliau ternyata sudah bertindak. Ada seorang teman masa kecil istri, yang saya tidak terlalu kenal mengirimkan pesan pendek ke istri saya, berupa ucapan belasungkawa. Turunlah hujan deras dari awan hitam kami. Saat itu cuma kata "maaf" yang bisa saya ucapkan pada istri.